Friday, November 30, 2007

Nak tahu tempat tiggal iblis laknatullah???

MARI KITA SAMA2 BACA :)


Anas bin Malik r.a. berkata: Iblis telah bertanya pada Allah, katanya : "Wahai Tuhanku! Engkau telah memberikan anak Adam tempat kediaman untuk mereka berteduh dan berzikir kepadaMu, oleh itu tunjukkanlah padaku tempat kediaman untukku."


Firman Allah: "Tempat kediamanmu adalah di dalam tandas."

Iblis bertanya lagi: "Wahai Tuhanku, Engkau telah berikan anak Adam berkumpul di masjid, di manakah pula tempatku berkumpul?"


Firman Allah: "Tempatmu berkumpul ialah di pasar-pasar, pesta, pusat membeli belah, kelab malam, tempat hiburan serta majlis-majlis maksiat."

Iblis bertanya: "Wahai Tuhanku, Engkau berikan anak Adam itu kitab (al-Quran) untuk mereka membacanya, tunjukkanlah apa pula bahan bacaanku?"


Firman Allah: "Bacaan untukmu ialah syair dan sajak yang melalaikan."

Iblis bertanya: "Wahai Tuhanku, Engkau telah berikan kepada mereka cerita-cerita benar, apakah pula cerita bagiku?"


Firman Allah: "Cerita bagimu ialah kata-kata kesat dan dusta."

Iblis bertanya:"Wahai Tuhanku, Engkau telah berikan azan kepada anak Adam untuk mereka memanggil orang sembahyang, apa pula azan untukku?"


Firman Allah: "Azan untukmu ialah seruling."

Iblis bertanya: "Wahai Tuhanku, Engkau telah menghantar utusan-Mu dari para rasul dan juga nabi, siapakah yang menjadi utusanku?"


Firman Allah : "Para utusan mu terdiri daripada bomoh, tabib dan dukun yang menduakan Aku."

Iblis Bertanya: "Wahai Tuhanku, Engkau berikan kitab suci al-Quran yang bertulis kepada mereka, apakah pula tulisan bagiku?"


Firman Allah: "Tulisanmu ialah tatu, gincu serta lukisan di badan."

Iblis bertanya:"Ya Tuhanku, Engkau berikan anak Adam perangkap, apakah pula perangkap bagiku?"


Firman Allah : "Perangkap bagimu ialah wanita."

Iblis bertanya: "Ya Tuhanku, Engkau berikan mereka minuman yang halal yang disebutkan nama-Mu, apakah pula minuman untukku?"


Firman Allah : "Minumanmu ialah sesuatu yang memabukkan serta tidak disebutkan nama-Ku padanya."


Sabda Rasulullah saw : " Wahai manusia, laksanakanlah amalan-amalan menurut kemampuan kamu. Sesungguhnya Allah tidak akan bosan sebelum kamu merasa bosan. Sesungguhnya amalan yang paling disukai Allah ialah amalan yang ringan namun berterusan."

(Hadis Riwayat Muslim)

Monday, November 26, 2007

perlu menjaga adab



Adab menguap
  • Hendaklah meletakkan tangan di mulut ketika menguap untuk pandangan yang tidak layak ketika mulut terbuka, juga untuk menghalang sesuatu masuk ke dalam mulut.

  • Juga disuruh mengurangkan suaranya hingga tidak kedengaran langsung.

  • Selepas menguap hendaklah beristighfar kepada Allah swt. kerana menguap adalah dari tanda malas dan ia dari syaitan.

Rasulullah saw.bersabda : Dari Abu Hurairah r.a bahawa Nabi bersabda
"Sesungguhnya Allah swt. sukaakan bersin dan benci akan menguap. Jika
salah seorang kamu bersin dan memuji Allah swt., hendaklah orang Islam
yang mendengarnya mengucapkan "Yarhamukallah". Adapun menguap
adalah dari syaitan, jadi jika seorang kamu menguap maka hendaklah ia
mengembalikannya (menahannya) sedapat mungkin, kerana apabila kamu
menguap, syaitan ketawa melihatnya.

(Riwayat Bukhari).

Rasulullah saw. bersabda dari Abu Hurairah r.a. katanya, "Menguap
dalam solat adalah datang daripada syaitan, jika seseorang kamu
menguap maka hendaklah ia berusaha menahannya (dari membuka mulut
lebar-lebar).


Saturday, November 24, 2007

KENAPA KITA MESTI DI UJI ???


"Apakah manusia itu mengira bahawa mereka dibiarkan saja mengatakan;

"Kami telah beriman," sedangkan mereka tidak diuji?
Dan sesungguhnya kami telah menguji org2 yg sebelum mereka, maka
sesungguhnya Allah mengetahui org2 yg benar dan sesungguhnya Dia
mengetahui org2 yg dusta."
(Surah Al-Ankabut ayat 2-3)

KENAPA AKU TAK DAPAT APA YG AKU IDAM-IDAMKAN?

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu,
dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat
buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui."
(Surah Al-Baqarah ayat 216)

KENAPA SUSAH SANGAT UJIAN INI?

"Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai
dengan kesanggupannya."
(Surah Al-Baqarah ayat 286)

RASA FRUST? TENSION? LEMAH SEMANGAT?

"Jgnlah kamu bersikap lemah, dan jgnlah pula kamu
bersedih hati, padahal kamulah org2 yg paling tinggi darjatnya, jika kamu
org2 yg beriman."
(Surah Al-Imran ayat 139)

BAGAIMANA HARUS AKU MENGHADAPINYA?

"Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu
(menghadapi segala kesukaran dalam mengerjakan perkara-perkara yang
berkebajikan), dan kuatkanlah kesabaran kamu lebih daripada kesabaran
musuh, di medan perjuangan, dan bersedialah (dengan kekuatan
pertahanan di daerah- daerah sempadan) serta bertaqwalah kamu kepada
Allah supaya, kamu berjaya (mencapai kemenangan)."
(Surah Al-Imran ayat 200)

"Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan
sabar dan mengerjakan sembahyang; dan sesungguhnya sembahyang
itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk"
(Surah Al-Baqarah ayat 45)

APA YANG AKU DAPAT DARIPADA SEMUA INI?

"Sesungguhnya Allah telah membeli dr org2 mu'min,
diri, harta mereka dengan memberikan syurga utk mereka... ..
(Surah At-Taubah ayat 111)

KEPADA SIAPA AKU BERHARAP?

"Cukuplah ! Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain
drNya. Hanya kepadaNya aku bertawakkal."
(Surah At-Taubah ayat 129)

ARGHHH AKU TAK TAHAN!!! AKU DAH BOSAN!!

"... ..dan jgnlah kamu berputus asa dr rahmat Allah.
Sesungguhnya tiada berputus asa dr rahmat Allah melainkan kaum yg
kafir."
(Surah Yusuf ayat 12)

Friday, November 23, 2007

Mari menjawab teka teki imam Al-Ghazali

Suatu hari, Imam Al-Ghazali berkumpul dengan murid-muridnya lalu beliau bertanya Teka Teki ) :
Imam Ghazali = " Apakah yang paling dekat dengan diri kita didunia ini ?"
>Murid 1 = " Orang tua "
>Murid 2 = " Guru "
>Murid 3 = " Teman "
>Murid 4 = " Kaum kerabat "
Imam Ghazali = " Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita ialah MATI. Sebab itu janji Allah bahawa setiap yang bernyawa pasti akan mati ( Surah Ali-Imran :185).

Imam Ghazali = " Apa yang paling jauh dari kita di dunia ini ?"
>Murid 1 = " Negeri Cina "
>Murid 2 = " Bulan "
>Murid 3 = " Matahari "
>Murid 4 = " Bintang-bintang "
Iman Ghazali = " Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling benar adalah MASA LALU. Bagaimanapun kita, apapun kenderaan kita, tetap kita tidak akan dapat kembali ke masa yang lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini, hari esok dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama".

Iman Ghazali = " Apa yang paling besar didunia ini ?"
>Murid 1 = " Gunung "
>Murid 2 = " Matahari "
>Murid 3 = " Bumi "
Imam Ghazali = " Semua jawaban itu benar, tapi yang besar sekali adalah HAWA NAFSU (Surah Al A'raf: 179). Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu kita membawa ke neraka."

Imam Ghazali = " Apa yang paling berat didunia "
>Murid 1 = " Baja "
>Murid 2 = " Besi "
>Murid 3 = " Gajah "
Imam Ghazali = " Semua itu benar, tapi yang paling berat adalah MEMEGANG AMANAH (Surah Al-Azab : 72 ). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allad SWT meminta mereka menjadi khalifah(pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya berebut-rebut menyanggupi permintaan Allah SWT sehingga banyak manusia masuk ke neraka kerana gagal memegang amanah."

Imam Ghazali = " Apa yang paling ringan di dunia ini ?"
>Murid 1 = " Kapas"
>Murid 2 = " Angin "
>Murid 3 = " Debu "
>Murid 4 = " Daun-daun"
Imam Ghazali = " Semua jawaban kamu itu benar, tapi yang paling ringan sekali didunia ini adalah MENINGGALKAN SOLAT. Gara-gara pekerjaan kita atau urusan dunia, kita tinggalkan solat "

Imam Ghazali = " Apa yang paling tajam sekali didunia ini "
>Murid- Murid dengan serentak menjawab = " Pedang "
Imam Ghazali = " Itu benar, tapi yang paling tajam sekali didunia ini adalah LIDAH MANUSIA. Kerana melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati dan melukai perasan saudaranya sendiri "

Monday, November 19, 2007

Antara Sabar dan mengeluh

cerita teladan

Pada zaman dahulu ada seorang yang bernama Abul Hassan yang pergi haji di Baitul Haram. Diwaktu tawaf tiba-tiba ia melihat seorang wanita yang bersinar dan berseri wajahnya.

"Demi Allah, belum pernah aku melihat wajah secantik dan secerah wanita itu,tidak lain karena wanita itu pasti disebabkan tidak pernah risau dan bersedih hati."

Tiba-tiba wanita itu mendengar ucapan Abul Hassan lalu ia bertanya, "Apa katamu hai saudaraku ? Demi Allah aku tetap terbelenggu oleh perasaan dukacita dan luka hati karena risau, dan orang pun menyekutui aku dalam hal ini."

Abu Hassan bertanya, " hal apakah yang merisaukanmu ?"

Wanita itu menjawab, "Pada suatu hari ketika suamiku sedang menyembelih kambing korban, dan pada saat itu dua orang anakku yang sudah bisa bermain dan yang satu masih menyusu, dan ketika aku bangun untuk membuat makanan, tiba-tiba anakku yang agak besar berkata pada adiknya, "Hai adikku, maukah aku tunjukkan padamu bagaimana ayah menyembelih kambing ?"

Jawab adiknya, "Baiklah kalau begitu ?"

Lalu disuruh adiknya berbaring dan disembelihnya leher adiknya itu. Kemudian dia merasa ketakutan setelah melihat darah mengalir keluar dan lari ke bukit yang mana di sana ia dimakan oleh serigala, lalu ayahnya pergi mencari anaknya itu hingga mati kehausan dan ketika aku letakkan bayiku untuk keluar mencari suamiku, tiba-tiba bayiku merangkak menuju ke periuk yang berisi air panas, ditariknya periuk tersebut dan tumpahlah air panas terkena ke badannya habis melepuh kulit badannya. Berita ini terdengar kepada anakku yang telah kawin dan tinggal di daerah lain, maka ia jatuh pengsan hingga sampai menuju ajalnya. Dan kini aku tinggal sebatang kara di antara mereka semua."

Lalu Abul Hassan bertanya, "Bagaimanakah kesabaranmu menghadapi semua musibah yang sangat hebat itu ?"

Wanita itu menjawab, "Tiada seorang pun yang dapat membedakan antara sabar dengan mengeluh melainkan ia menemukan di antara keduanya ada jalan yang berbeda. Adapun sabar dengan memperbaiki yang lahir, maka hal itu baik dan terpuji akibatnya. Dan adapun mengeluh, maka orangnya tidak mendapat ganti yakni sia-sia belaka."

Demikianlah cerita di atas, satu cerita yang dapat dijadikan tauladan di mana kesabaran sangat digalakkan oleh islam dan harus dimiliki oleh setiap orang yang mengaku beriman kepada Allah dalam setiap terkena musibah dan cobaan dari Allah. Karena itu Rasulullah s.a.w bersabda dalam firman Allah dalam sebuah hadith Qudsi,: " Tidak ada balasan bagi hamba-Ku yang Mukmin, jika Aku ambil kekasihnya dari ahli dunia kemudian ia sabar, melainkan syurga baginya."

Begitu juga mengeluh. Perbuatan ini sangat dikutuk oleh agama dan hukumnya haram. Karena itu Rasulullah s.a.w bersabda,: " Tiga macam dari tanda kekafiran terhadap Allah, merobek baju, mengeluh dan menghina nasab orang."

Dan sabdanya pula, " Mengeluh itu termasuk kebiasaan Jahiliyyah, dan orang yang mengeluh, jika ia mati sebelum taubat, maka Allah akan memotongnya utk pakaian dari uap api neraka." (Riwayat oleh Imam Majah)

Semoga kita dijadikan sebagai hamba Tuhan yang sabar dalam menghadapi segala musibah.

Saturday, November 17, 2007

RENUNGAN & PANDUAN KITA SEMUA......


sekadar renungan
 Seorang ahli ibadah bernama Isam Bin Yusuf, sangat
warak dan khusyuk
solatnya. Namun, dia selalu khuatir
kalau-kalau ibadahnya kurang khusyuk dan selalu bertanya kepada
orang yang dianggapnya lebih ibadahnya, demi untuk memperbaiki
dirinya yang selalu dirasainya kurang khusyuk.
 Pada suatu hari, Isam menghadiri majlis seorang abid bernama
Hatim Al-Assam dan bertanya, "Wahai Aba Abdurrahman,
bagaimanakah caranya tuan solat?". Hatim berkata,
"Apabila masuk waktu solat,aku ber-wudhuk zahir dan batin."
 Isam bertanya, "Bagaimana wudhuk zahir dan batin itu?"
Hatim berkata, "Wudhuk zahir sebagaimana biasa iaitu
membasuh semua anggota wudhuk dengan air.

Sementara wudhuk batin ialah membasuh anggota dengan
tujuh perkara :-

1. Bertaubat

2. Menyesali dosa yang telah dilakukan

3. Tidak tergila-gilakan dunia

4. Tidak mencari/mengharap pujian orang (riya')

5. Tinggalkan sifat berbangga

6. Tinggalkan sifat khianat dan
menipu

7. Meninggalkan sifat dengki."
Seterusnya Hatim berkata, "Kemudian aku pergi
ke masjid, aku kemaskan semua anggotaku dan
menghadap kiblat.

Aku berdiri dengan penuh kewaspadaan dan aku rasakan
aku sedang berhadapan dengan Allah, Syurga disebelah
kananku, Neraka di sebelah kiriku, Malaikat Maut berada
dibelakangku,dan aku bayangkan pula aku seolah-olah
berdiri di atas titian'Siratal mustaqim' dan menganggap
bahawa solatku kali ini adalah solatterakhir bagiku, kemudian aku
berniat dan bertakbir dengan baik."


"Setiap bacaan dan doa dalam solat ku faham maknanya,kemudian aku
rukuk dan sujud
dengan tawadhuk, aku bertasyahud dengan penuh
pengharapan
dan aku memberi salam dengan ikhlas.
Beginilah aku
bersolat selama 30 tahun."

Apabila Isam mendengar menangislah dia kerana membayangkan
ibadahnya yang kurang baik bila dibandingkan dengan Hatim.

Tuesday, November 13, 2007

Tazkirah hari ini


Terdidik Kerana Sebiji Tembikai

Pada suatu hari, seorang ahli sufi yang masyhur bernama Syaqiq Al-Balkhi r.m telah membeli sebiji tembikai. Kemudian dia membawa tembikai itu pulang dan diberikan kepada isterinya. Apabila isterinya membelah tembikai itu untuk dimakan, ternyata buah tembikai itu tidak elok, maka marah-marahlah isteri Syaqiq dengan keadaan tersebut.

Maka bertanyalah Syaqiq kepada isterinya: "Kepada siapa engkau tujukan marahmu itu, adakah kepada penjual, pembeli, penanam atau Pencipta buah tembikai itu?." Terdiam isterinya mendengar pertanyaan tersebut. Kemudian Syaqiq teruskan lagi kata-katanya: " Adapun si penjual, sudah tentu mahu jualannya terdiri daripada barangan yang terbaik. Adapun si pembeli juga sudah tentu mahu membeli barang yang terbaik juga. Bahkan si penanam juga sudah tentu berharap hasil tanamannya yang terbaik juga. Maka ternyatalah marahmu ini engkau tujukan kepada Pencipta buah tembikai ini. Maka bertaqwalah engkau kepada Allah dan redhalah dengan segala ketentuan-Nya."

Maka menangislah isteri Syaqiq. Lalu bertaubat dan iapun redhalah dengan apa yang telah ditentukan oleh Allah SWT.

istimewanya wanita


Keistimewaan wanita

1. Kecantikan seorang wanita ialah terletak sejauh mana ia dapat menahan(menjaga) malunya, sementara kegagahan seorang lelaki ialah terletak sejauh mana ia dapat menahan (menjaga) marahnya.

2. Orang yang membujang adalah orang yang belum menemukan penghibur duka dan dia baru memperolehinya dengan berkahwin.


3. Suami adalah orang yang mencari kebahagiaan hidup dengan menghilangkan sebahagian kemerdekaannya.


4. Wanita menghadapi banyak permasalahan; sebahagian diatasi dengan berkahwin dan sebahagian yang lain diatasi setelah dia masuk ke liang kubur.


5. Mata yang paling indah tetapi juga harus diwaspadai adalah mata kaum wanita.


6. Jangan menyalahkan perasaan isteri anda kerana perasaannya yang terbaik ialah ketika ia menerima anda sebagai suami.

7. Perawan tua ialah wanita yang kehilangan kesempatan menyusahkan seorang lelaki

8. Yang diinginkan seorang gadis dari dunia ini hanyalah seorang suami, dan apabila ia sudah memperolehinya, ia menginginkan segala- galanya.


9. Wanita bisa memaafkan suatu pengkhianatan suaminya, tetapi dia tidak bisa melupakannya.


10. Kecantikan wanita tidak bererti apa-apa dibandingkan dengan kemuliaan akhlak dan perilakunya.


11. Sebelum kahwin, wanita hafal seluruh jawaban dan sesudah kahwin, ia hafal seluruh pertanyaan.


12. Barangsiapa mengahwini wanita kerana hartanya, maka dia telah menjual kemerdekaannya.


13. Wanita adalah bintang dan pelita bagi lelaki. Tanpa pelita, lelaki bermalam dalam kegelapan.


14. Wanita lebih cepat daripada lelaki dalam menangis dan dalam mengingatkan peristiwa yang menyebabkan dia menangis.


15. Wanita tertawa bila ia mampu dan menangis apabila ia menginginkan sesuatu..


16. Pudarlah kebahagiaan seorang wanita jika ia tidak mampu menjadikan suaminya teman yang termulia.


17. Wanita sangat berlebihan dalam mencintai dan membenci, dan tidak mengenal pertengahannya.


18. Wanita selalu tergolong manusia halus dan lembut sampai saat dia berkahwin

19. Tidak mungkin seorang lelaki hidup bahagia tanpa didampingi oleh isteri yang mulia, soleh.


20. Wanita hidup untuk berbahagia dengan cinta, sementara lelaki mencintai untuk hidup berbahagia.


21. Kebijaksanaan wanita terletak di dalam hatinya.


22. Seorang wanita yang bijaksana menambahkan gula pada kalimatnya setiap kali berbicara dengan suaminya, dan mengurangi garam pada ucapan suaminya.


23. Cincin perkahwinan adalah cincin termahal di dunia, sebab mengharuskan pemberinya mengingatkan harganya setiap bulan tanpa henti.


24. Sesungguhnya tidak ada wanita yang sangat cantik, yang ada ialah kaum lelaki yang sangat lemah bila berhadapan dengan kecantikan.


25. Bagi lelaki, yang terakhir kali mati ialah jantungnya dan bagi wanita adalah lidahnya.


26. Wanita tidak diciptakan untuk dikagumi semua lelaki tetapi sebagai sumber kebahagiaan seorang suami.


27. Pada waktu bertunang, lelaki banyak berbicara dan perempuan mendengarkan Pada saat perkahwinan, perempuan berbicara dan pengantin lelaki mendengarkan. Sesudah perkahwinan, suami dan isteri banyak berbicara dan para jiran tetangga mendengarkan.


28. Setiap wanita mempunyai dua mata. Adapun wanita yang cemburu berlebihan mempunyai tiga mata. Satu di sebelah kanan, satu di sebelah kiri dan yang ketiga diarahkan kepada suami.


29. Wanita pada umumnya takut akan tiga hal : tikus, munculnya uban dan wanita-wanita cantik yang menjadi saingannya.


30. Isteri yang bersikap jujur dan setia kepada suami meringankan setengah beban kehidupan suaminya.
31. Seorang wanita menghadapi kesulitan apabila ia berada di antara lelaki yang dicintainya dan yang mencintainya. _________________________________________________________________ Hadis Aisyah r.a katanya: Aku mendengar Rasulullah s.a.w bersabda: Setiap orang Islam yang tercucuk duri atau lebih dari itu, dia akan dicatatkan satu darjat untuknya disebabkan musibah yang menimpanya itu dan dihapuskan daripadanya satu kesalahan disebabkan musibah tersebut

Monday, November 12, 2007

BEZANYA IKHWAH&AKHAWAT


Hikmah Membezakan Lelaki Daripada Wanita Di Dalam Beberapa Hukum

Pada kali ini insya-Allah kita cuba pula meneliti sejauh manakah hikmah agama Islam yang maha suci ini membezakan lelaki daripada wanita di dalam beberapa hukum.

Contoh soalan yang dikemukakan: Jikalau agama Islam mengakui kemanusian wanita adalah sama seperti kemanusian lelaki, maka apakah sebabnya Islam membezakan kaum lelaki di dalam beberapa perkara, seperti saksi, pembahagian pusaka, denda, urusan rumah tangga, kepimpinan negara dan bebarapa lagi hukum-hukum kecil yang lain?

Pada hakikatnya, pembezaan di antara lelaki dan wanita di dalam hukum-hukum seperti ini bukanlah disebabkan oleh kedudukan kaum lelaki yang lebih mulia di sisi Allah s.w.t ataupun mereka lebih dekat dengan Allah s.w.t daripada kaum wanita, kerana orang yang paling mulia di sisi Allah s.w.t ialah yang paling bertaqwa, lelaki maupun wanita adalah sama. Hal ini dijelaskan di dalam firman Allah s.w.t (surah al-Hujurat ayat 13): Mafhumnya: Sesungguhnya semulia-mulia kamu di sisi Allah s.w.t ialah orang yang lebih taqwanya di antara kamu.

Tetapi perbezaan ini terjadi setelah melihat kepada tugasan yang mampu ditangani oleh lelaki ataupun wanita itu sendiri secara semulajadi. Perkara seperti ini kita akan bincangkan di dalam bab-bab yang seterusnya.

Bab satu: Saksi Wanita Dan Saksi Lelaki.

Di dalam bab ini kita akan membincangkan perbezaan di antara lelaki dan wanita di dalam urusan penyaksian. Di dalam al-Quran terdapat ayat berkenaan hutang yang menerangkan suruhan Allah s.w.t supaya mencatatkan hutang apabila ingin berhutang, serta berjaga-jaga dalam hal tersebut. Firman Allah s.w.t (al-Baqarah ayat 282) : maksudnya: Dan hendaklah kamu mengadakan dua orang saksi lelaki dari kalangan kamu kemudian kalau tidak ada dua orang saksi lelaki maka bolehlah seorang lelaki dan dua orang wanita daripada orang-orang yang kamu setujui menjadi saksi, supaya jika seorang lupa (dari saksi-saksi wanita itu) maka dapat diingatkan oleh yang seorang lagi. Dan janganlah saksi-saksi itu enggan apabila dipanggil menjadi saksi.

Di sini jelas al-Quran menjadikan penyaksian seorang lelaki bersamaan dengan dua orang wanita. Selain daripada itu para Jumhur Fuqaha' juga menetapkan bahawa penyaksian wanita tidak diterima dalam hal berkaitan hukum Hudud dan Qisas.

Alhamdulillah, perbezaan ini bukanlah kerana kekurangan ciri-ciri kemanusian dalam diri wanita tetapi wanita - secara fitrah sememangnya - tidak terlibat dalam hal berkaitan kewangan dan muamalat (urusan) harta benda. Ini kerana wanita lebih sibuk dengan hal-ehwal rumahtangga sekiranya dia adalah seorang isteri, ataupun dengan anak-pinak jika beliau seorang ibu dan memikirkan tentang perkahwinan jika beliau seorang janda. Kesan dari itu daya ingatannya menjadi lemah dalam memikirkan hal-ehwal muamalat. Oleh yang demikian ayat tersebut memerintahkan pemiutang agar menyediakan dua orang saksi lelaki atau seorang lelaki dan dua wanita apabila ingin membuat perjanjian hutang. Sebab apabila seorang wanita tersebut terlupa maka ia akan diingatkan oleh seorang lagi.

Firman Allah swt. di dalam ayat yang sama: Mafhumnya : Supaya jika salah seorang daripada mereka (saksi perempuan) terlupa maka dapat diingatkan oleh seorang lagi.

Satu perkara lagi yang menyebabkan para Fuqaha' melarang wanita menjadi saksi dalam undang-undang Hudud dan Qisas&ldots; adalah disebabkan keadaan mereka yang jauh dari kesibukan, tempat-tempat jenayah serta jauh dari pergaduhan mempertahankan diri dan harta benda. Seperti yang dimaklumi jika mereka melihat sesuatu jenayah mereka akan menutup mata dan lari dalam keadaan terpekik dan menjerit. Oleh yang demikian adalah susah bagi mereka untuk menceritakannya secara terperinci dan jelas. Ini kerana emosi mereka tidak dapat ditumpukan secara tepat dalam hal-hal seperti ini.

Namun begitu para Fuqaha' tersebut membenarkan wanita menjadi saksi -walaupun seorang- dalam hal ehwal kewanitaan yang hanya khusus untuk mereka. Sebagai contoh kesaksian mereka dalam kes susuan, dara, janda, haid, nifas dan seumpamanya yang hanya berkaitan dengan kewanitaan secara semulajadi. Sebenarnya hukum yang disebutkan tadi bukanlah ijma' dikalangan fuqaha'. Bagi mazhab 'Ata'- salah seorang imam tabien - beliau mengambil penyaksian wanita dalam kes Hudud dan Qisas.

Terdapat sesetengah Fuqaha' lain berpegang bahawa penyaksian wanita tetap akan diambil kira dalam kes-kes jenayah yang berlaku di tempat-tempat yang kebiasaannya tiada lelaki. Seperti di bilik mandi, kamar wanita, di tempat perkahwinan dan sebagainya yang mana ia dikhaskan untuk wanita sahaja. Seandainya seorang wanita melakukan jenayah terhadap wanita lain di tempat-tempat berkenaan seperti membunuh, mencedera dan mematahkan anggota mangsa, manakala saksi-saksinya pula hanya terdiri daripada wanita sahaja, maka dalam kes seperti ini adakah penyaksian wanita ditolak samata-mata kerana mereka adalah wanita? Atau adakah diminta penyaksian lelaki sedangkan mereka tidak terlibat secara langsung dalam kes tersebut?

Realitinya penyaksian wanita diambil kira selagi mana mereka seorang yang adil, teliti dan prihatin terhadap sesuatu perkara yang berlaku. Syeikh al-Azhar yang lalu iaitu Syiekh Mahmud Syaltut pernah menerangkan maksud ayat firman Allah s.w.t (al-Baqarah ayat 282): mafhumnya: Kemudian kalau tidak ada saksi dua orang lelaki, maka bolehlah seorang lelaki dan dua orang perempuan.

Hinggalah firmanNya yang bermaksud: Dan hendaklah kamu mengadakan dua orang saksi lelaki dari kalangan kamu kemudian kalau tidak ada dua orang saksi lelaki maka bolehlah seorang lelaki dan dua orang wanita daripada orang-orang yang kamu setujui menjadi saksi, supaya jika seorang lupa (dari saksi-saksi wanita itu) maka dapat diingatkan oleh yang seorang lagi.

Jelasnya penyaksian yang disebut adalah berkaitan perjanjian, bukannya dalam hukum perundangan. Di samping itu, ia juga menunjukkan cara terbaik dalam membuat perjanjian untuk menyakinkan mereka yang bermuamalah bahawa hak-hak mereka terpelihara. Bukanlah ayat tersebut bermaksud bahawa hak penyaksian seorang wanita atau dua orang tidak diterima tanpa kehadiran lelaki. Ataupun hakim tidak boleh menjatuhkan hukuman berdasarkan penyaksian wanita. Lagipun paling penting apa yang diminta dalam hukum perundangan adalah keterangan (Bayyinah).

Syeikh Ibn Qayyim menyatakan bahawa dalam hukum syarak keterangan itu lebih umum berbanding penyaksian. Setiap kebenaran yang diketengah dan diperjelaskan itu dinamakan keterangan, dan hakim akan menjatuhkan hukuman berdasarkannya. Hukuman yang dijatuhkan itu adalah berdasarkan kaitan-kaitan (qarinah-qarinah) yang paling tepat, bahkan beliau juga boleh menjatuhkan hukuman berdasarkan saksi bukan Islam selagi mana ia dipercayai dan diyakini.

Manakala ayat yang menyamakan dua orang wanita dengan seorang lelaki itu pula bukanlah disebabkan oleh kelemahan akalnya kesan dari kurangnya ciri-ciri kemanusiaan yang dimiliki tetapi wanita - sepertimana yang diterangkan oleh Syeikh Muhammad Abduh - : "Pekerjaan mereka pada asalnya kurang terlibat dengan hal ehwal-kewangan dan seumpamanya yang berkaitan pertukaran barang. Kesan dari inilah memori mereka menjadi agak lemah untuk mengingatinya. Walau bagaimanapun keadaan mereka berbeza di dalam hal-ehwal berkaitan rumahtangga yang menjadi rutin mereka. Bahkan memori mereka lebih kuat berbanding memori lelaki dalam hal ini. Sememangnya menjadi tabiat msecara umum, ingatan mereka terhadap kkerja yang menjadi kebiasaan, dan memberi kepentingan serta dipraktikan secara langsung adalah lebih kuat. "

Ayat al-Quran tadi sebenarnya memperkatakan sesuatu yang menjadi kebiasaan seorang wanita, dan sememangnya kebanyakan wanita sehingga ke hari ini masih lagi begitu. Mereka tidak menjadi saksi dalam perjanjian hutang serta kurang terlibat di dalam projek jual-beli. Pun begitu ada sesetengah wanita terlibat dalam pekerjaan tadi tetapi keterlibatan ini tidak menafikan tabiat asal mereka . Oleh yang demikian ayat tersebut memberi panduan terbaik dalam hal-ehwal perjanjian, iaitu apabila mereka terlibat dalam proses jual beli dalam situasi yang dikuasai oleh wani, dan mereka hadir dalam majlis-majlis perjanjian, maka wanita-wanita tersebut berhak untuk menjadi saksi seperti lelaki selagi mana orang yang terlibat dalam muamalah tadi yakin dengan daya ingatan mereka serta tidak cepat lupa sepertimana mereka menyakini daya ingatan lelaki.

Rasanya kita tidak melangkah terlalu jauh lagi untuk membicarakan tentang perkara ini. Sesungguhnya di dalam al-Quran ayat hukum lian (sumpah) telah menyamakan penyaksian lelaki dan wanita. Begitulah sepertimana yang telah disyarakkan di dalam al-Quran ketika mana seorang lelaki menuduh isterinya berzina dan ketika itu beliau juga tidak dapat menampilkan empat orang saksi. Firman Allah s.w.t. (al-Nur ayat 6-9):

Mafhumnya : Dan orang-orang yang menuduh isterinya berzina, sedang mereka tidak ada saksi-saksi (yang mengesahkan tuduhannya itu) melainkan dirinya sendiri, maka penyaksian bagi seseorang yang menuduh itu hendaklah dia bersumpah dengan nama Allah s.w.t empat kali bahawa sesungguhnya dia dari orang-orang yang benar. Dan sumpah yang kelima (hendaklah dia berkata ): Laknat Allah akan menimpa dirinya jika dia dari orang-orang yang dusta. Dan bagi menghindarkan hukuman seksa, isteri (yang kena tuduh) itu hendaklah dia (isteri) bersumpah dengan nama Allah empat kali bahawa suaminya (yang menuduh) itu sesungguhnya adalah dari orang-orang yang berdusta. Dan sumpah yang kelima (hendaklah dia berkata): Kemurkaan Allah s.w.t akan menimpa dirinya jika suaminya dari orang-orang yang benar.

Dalam kes ini kita akan dapati si suami akan menggantikan empat orang saksi diikuti dengan sumpah bahawa laknat Allah s.w.t akan menimpanya jika beliau berbohong. Begitu juga si isteri akan menolak tuduhan suaminya dengan menggantikan empat orang saksi wanita diikuti dengan kemurkaan Allah s.w.t menimpanya jika tuduhan suaminya benar.

Wednesday, November 7, 2007

pemanis kata pembuka bicara

Saturday, November 18, 2006
Pemanis Kata Pembuka Bicara
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh... Buat sahabat-sahabatku yang dikasihi kerana Allah. Semoga kita bersama sejahtera dan bahagia di bawah lembayung rahmatNya. Terima kasih kepada semua kerana sudi menjengah blog ini yang tidak sepertinya. Marilah bersama kita menceriakan blog ini dengan wacana-wacana yang bermanfaat untuk kehidupan kita di dunia dan akhirat. Semoga usaha kita untuk memartabatkan maruah Islam diredhaiNya. Saya ucapkan ribuan terima kasih diatas komentar-komentar yang membina dan InsyaAllah akan saya usahakan perbaiki segala yang kurang. Sesungguhnya yang baik itu datangnya dari Allah dan setiap kelemahan itu hadirnya dari saya jua. Akhir kalam, semoga ummah Muhammad terus berjihad menentang segala kemungkaran yang datangnya dari dalam diri ataupun luaran demi mendaulahkan hukumNya dan meneruskan perjuangan kekasihNya.